Thursday, March 23, 2017

The Power Of Giving_Part II

Rasulullah SAW 1600 tahun yang lalu mengatakan bahwa sedekah dapat mengobati penyakit dan dapat memperpanjang umur (HR.Thabrani)

Seorang wanita tua yang sangat peduli dan berbagi menghabiskan waktunya untuk membantu warga India yang terkena kemiskinan, dan penyakit. Tak lelah dia membantu, namun walaupun banyak berkecimpung dengan orang sakit ternyata tak sekalipun wanita itu tersentuh atau tertular sakit. Tentulah rasa berbagi dan keinginan untuk memberi yang menyehatkan, membahagiakan, dan memanjangkan umurnya. Tak lain bukan wanita itu adalah bunda Theresa.


Sedekah membuat bahagia

Allan kuts seorang peneliti pernah menyimpulkan bahwa menolong dan memberi bantuan kepada orang lain dapat menjaga kesehatan karena mengurangi rasa sakit, stress, dan meningkatkan endokrin. Kelenjar endokrin sendiri adalah kumpulan dari sejumlah kelenjar-kelenjar yang berfungsi menghasilkan hormon didalam darah yang mempengaruhi kegiatan dalam sel. Hormon tersebut berfungsi untuk pembawa pesan dan mengkoordinasi sejumlah kegiatan berbagai organ tubuh. Itu belum seberapa, ternyatakelenjar ini bila beroperasi maksimal dapat membuat tabiat kita menjadi baik karena bersifat membentuk perangkai, juga memanjangkan usia dan menyehatkan tubuh.

Peneliti dari Harvard Business Scholl, Michael Norton juga berpendapat bahwa memberikan uang kepada orang lain ternyata lebih bisa menimbulkan perasaan bahagia daripada uang itu dipakai untuk kepentingan sendiri.  Hal itu juga diamini oleh penelitian Stephanie Brown dari university of Michigan dan penelitian Stephanie Post. Stephanie post dalam bukunya Why Good Happen To Good Poeople mengatakan bahwa penyakit sekronis HIV pun bisa disembuhkan dan ditingkatkan imunitas bila seseorang yang menderita itu mau berbagi dalam kehidupannya, dan Stephanie brown sendiri menyimpulkan bahwasana kekuatan memberi ataupun berbagi dapat membuat manula memiliki resiko meninggal lebih rendah daripada yang tidak pernah.

Berbagi memang dapat memberikan kebahagian kepada pihak yang melakukan, karena kodratnya manusia memang diciptakan untuk selalu berhubungan dengan sejenisnya, bayangkan dengan kodrat seperti itu kita hanya memikirkian diri sendiri atau kesenangan pribadi, tentulah kebahagiaan kita akan jauh berkurang. Dan itu memang terbukti ketika seorang yang sangat kaya bernama Rockeffer mengaku tidak bahagia ditambahan terkena penyakit atau kelainan semacam sulit tidur. 

Setelah diperiksakan ke dokter, analisis mengatakan ternyata umurnya tidak akan bertahan lama. Semenjak mengetahui vonis dokter, Rockeffer merubah kebiasaan yang selama ini dia lakukan, dia kurangi aktivitas menyenangkan diri sendiri dengan aktif berbagi dalam kegiatan sosial untuk membantu orang miskin dan kaum manula, apa yang terjadi kemudian? Takdir ternyata mengubahnya. Vonis dokter yang mengatakan hidupnya tidak akan lama ternyata dapat ditolong dengan kedermawanannya yang membawa rasa bahagia dalam dirinya, analisis dokter dapat dimentahkan dengan sedekah-sedekahnya yang membuat umurnya bahkan bisa mencapai 98 tahun. Luar biasa…

Maka tak salahlah ketika sekali lagi Rasulullah SAW 1600 tahun yang lalu mengatakan bahwa sedekah dapat mengobati penyakit dan dapat memperpanjang umur (HR.Thabrani)

……………………….

Jujur saya sebenarnya tidak terlalu hoby melihat tayangan kajian-kajian islam via televisi, lebih suka langsung ikut dalam majelisnya hingga sampai hadirlah sebuah program kajian islam di salah satu televisi swasta setiap jam lima pagi dari senin sampai jumat yang dibawakan ustad Yusuf Mansyur.

Salah satu ciri khas cara menyampaikan beliau yang sangat saya sukai ketika menceritakan kisah nyata dan lucu tentang kehidupannya. Lucu, namun ada hikmah yang bisa diambil. Salah satu cerita yang membekas yang sampai sekarang dan selalu saya ingat adalah tentang kisah pencukur rambut, ya jelas! Wong tak tulis ceritanya di cerpen ya keinget terus he.he. ( Btw ini cerpen_nya : Kisah : Sedekah Salim )

Beliau mengisahkan seorang suami istri yang hidup dalam kekurangan, untuk menghidupi keluarga sang suami bekerja sebagai pencukur rambut, namun pendapatan mereka belumlah mencukupi kebutuhan rumah tangga, ditambah mereka sudah mempunyai anak, hanya mengontrak dan sudah 3 bulan belum terbayar. Dengan berbagai masalah itu si suami berinisiatif untuk meminjam dana dari seorang ustad. Bukannya meminjami, si ustad malah menanyai tinggal berapa uang yang dibawa si suami itu. 

Dengan jujur si suami mengatakan bahwa uangnya tinggal Rp 100.000. Dan begitu terkejutnya si suami ketika bukannya pinjaman yang didapat, melainkan saran agar Rp 90.000nya disedekahkan dan Rp 10.000 nya digunakan untuk angkot pulang. Sebenarnya si suami sangat keberatan, namun karena dia sangat menghormati ustad dihadapannya dan dapat jaminan untuk datang lagi dalam 10 hari bila setelah bekerja keras nasibnya masih sama, si ustad akan meminjamkan bahkan menyedekahkan uangnya. Namun dengan syarat sholat dhuha, sholat tahajud, sholat jamaah dan setiap ibadah harus ditegakkan dan ditingkatkan. Dengan mengucap basmallah pemuda itu memutuskan untuk mengiyakan saran dari ustad itu.

10 hari kemudian ternyata benar-benar datang. Setelah saling menanya kabar si ustad mengambilkan uang yang telah dijanjikan. Bukannya menerima si pemuda itu malah menangis dan mengucap syukur akan saran untuk bersedekah. Pemuda itu bercerita, ketika pulang dia mendapati anak dan istrinya menangis karena rumah mereka disegel dan barang-barang didalam rumah tidak boleh diambil. Dengan pasrah suami itu mengajak istrinya untuk pulang ke mertuanya karena uangnya tinggal sedikit, merasa sisa uang itu juga tidak bisa diandalkan untuk apa-apa, keluarga itu sepakat untuk menghabiskan uangnya untuk pulang dan setengahnya untuk disedekahkan.

Singkat cerita sampailah di rumah mertuanya. Setelah disambut dikenalkanlah si suami dengan tamu yang sedari tadi sudah bersilaturahim, sekalian menjelaskan bahwa tamu yang bersilaturahim adalah teman dari mertuanya. Sang mertua juga menjelaskan niatan temennya datang selain silaturahim juga ingin menawarkan kalau dia akan pergi ke luar negri bersama keluarganya dan meninggalkan rumahnya beserta isinya untuk waktu yang cukup lama karena sudah mempunyai tempat tinggal tetap di sana. Rumah mewah itu berisi semua keperluan dan bahkan ada usaha creambath, dari situlah temannya ingin menawarkan misalkan mau kalau bisa si suami lah yang menjaga rumah mewahnya beserta bisnis yang ditinggalkannya, gratis dan tinggal menempati dan juga masih bisa berbisnis sesuai kemampuannya. Seketika itu juga suami istri itu menangis bersujud syukur dengan apa yang didapatkannya, melebihi apa yang selama ini diimpikannya.

Dari situlah pemuda itu mendatangi ustad untuk berterima kasih karena dia tahu semua suratan ini bukan karena kebetulan belaka, tapi karena memang sedekah dan peningkatan ibadahnyalah yang membuat seperti ini.


Alhamdulillah ^_^ 

Next : The Power Of Giving_Part III

No comments:

Post a Comment

apa saran anda?