Saturday, June 29, 2013

Bersyukur itu.......

Bersyukur itu......sangat menguntungkan


Yup...tepat tulisan yang anda baca. Syukur itu sangat beruntung. Lah...belum apa-apa kok sudah beruntung? Ditambah sangat lagi.
Mari kita simak bersama-sama.


Ketahuilah kawan. Saya, anda sebenarnya adalah orang yang sangat beruntung. Entah dalam karir, dalam spiritualitas, dalam kehidupan sehari-hari, dan apapun. Tidak percaya? Jika pas membaca tulisan ini kita masih bisa beribadah dengan baik entah karena tempat ibadah yang mudah, entah karena anda tidak sedang mengalami kesengsaraaan karena penjara, perang, penyiksaan, diskriminasi, bahkan sampai kelaparan berarti anda lebih beruntung daripada kurang lebih 700 juta orang di dunia. 

Bila kita sekarang mempunyai tabungan di bank dan beberapa lembar uang di dompet, maka anda lebih kaya dari 4 milyar penduduk di bumi (jumlah penduduk bumi kurang lebih 6,9 milyar). 

Belum cukup? Ok.. bila hari ini anda masih bisa membaca apa yang saya tulis (ya jelas, kalau tidak bisa mana mungkin bisa buka FB hehe), maka anda lebih beruntung daripada ratusan juta orang di Bumi.

Kalau tidak beruntung mana mungkin semua agama menganjurkan untuk bersyukur. Lihat agama islam dengan ucapan hamdallah, lihat nasrani dengan puji tuhan, dan agama-agama lain dengan cara-caranya sendiri. Bahkan dalam islam, syukur merupakan prioritas kelas wahid. Saat sholat surat yang pertama diucapkan, ayat pertama adalah ucapan syukur (hamdallah) baru doa doa permintaan. nah syukur dulu, baru minta.

Sudah percaya kan? Belum apa-apa anda sudah beruntung. Apalagi bila bersyukur. Karena bila bersyukur Tuhan menjanjikan lebih banyak nikmat. Ya, ini janji Tuhan lho yang termaktub dalam sebuah kitab, bukan janji saya.


Bersyukur itu...Menyehatkan dan berpahala
Alkisah ada seorang kaya yang tidak mau bersyukur dan suka mengeluh ditambah lagi pelit. Suatu hari dia bermimpi bertemu dengan malaikan dan dikabarkan bahwa orang seperti itu tidak akan mendapat pahala dan masuk neraka. Setelah tersadar si kaya itu sangat ketakutan. Dia mulai bersyukur dengan apa yang dimiliki, rajin berbagi dan tidak mengeluh lagi. Di malam lain dia bermimpi lagi, bertemu malaikat lagi. Ditanyalah malaikat.
“wahai malaikat apakah dengan tidak mengeluh ini aku sudah bisa masuk surga?”
“belum bisa” kata malaikat.
“selain tidak mengeluh, aku sudah menambah rasa syukurku dengan berbagi, apakah itu bisa membuatku masuk surga?”
“tetap belum bisa“ balas malaikat lagi.
“aku juga sudah tidak tamak dan cukup dengan apa yang aku punya? Kalau amal itu bagaimana? Apa sudah bisa membuatku masuk surga”
“sekali lagi...tetap belum bisa!” Jawab malaikat tegas
“lalu apa yang harus kulakukan malaikat?” kata si kaya itu mulai putus asa karena semua kebaikan yang dilakukan belum bisa membuatnya masuk surga.
Dengan nada kesal malaikat akhirnya menjawab ketus “kalau mau masuk surga ya harus mati dulu..gitu aja tanya!!”
He.he tentu hanya cerita fiktif saja.

Sebuah Fakta diungkapkan dalam  sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Psychology: Health and Well-Being. Bahwasanya bila sebelum tidur kita menyukuri hal-hal yang terjadi maka kita akan cepat tidur dan mendapatkan tidur yang sehat. Bahkan pada tahun 1995, sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Cardiology menunjukkan bahwa apresiasi dan emosi positif dapat dikaitkan dengan perubahan variabilitas detak jantung. Dan hal ini dianggap bermanfaat dalam terapi pengobatan hipertensi dan mengurangi kemungkinan kematian mendadak pada pasien gagal jantung kongestif dan penyakit jantung koroner. Nah lho.....

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. 3:145)
Bersyukur = sehat + berpahala? Terbukti!!!!


Bersyukur itu.... berusaha menjadi lebih baik.
Inilah konsep yang sering salah kaprah yang dianut banyak orang. Bersyukur hanya diartikan nrimo saja namun tidak ada perjuangan untuk lebih baik. Padahal tahapan syukur itu ada setelah kerja keras kita lakukan. Maksudnya setelah kita kerja semaksimal mungkin dan mendapat hasil, maka itulah yang hars disyukuri apapun hasilnya. Bukannya belum apa-apa sudah nrimo dan menyerah kemudian dengan seenak jidatnya bilang ke orang-orang bahwa dia begini karena bersyukur. Syukur itu menurut Akbar Zainudin dalam bukunya Man  Jadda Wajada berasal dari bahasa arab syakara yang berarti membuka diri, membuka hati dan fikiran untuk mendapat pencerahan dari berbagai sumber.  Bagaimana mungkin sekedar nrimo tanpa berusaha disebut pencerahan?

Suatu hari si kaya yang ternyata jomblo bermimpi.  Dalam mimpinya dia bertemu lagi dengan malaikat. (kok lagi lagi si kaya dan si malaikat? Biarin toh ini tulisan saya, bukan tulisan anda). Kemudian si kaya menyampaikan
“wahai malaikat saya jomblo, saya pusing dengan keaadaan saya dan ingin menikah”
“bisa..tapi kamu harus belakukan 3B.”
“Apa saja malaikat?” tanya si kaya
“B yang pertama, Berusaha” jawab malaikat
“semua usaha sudah saya lakukan malaikat, tapi masih sulit juga.”
“Ok..berarti kamu harus melakukan B yang kedua, Berdoa” lanjut malaikat
“wah..bukan berarti sombong, namun setiap malam setiap sholat saya berdoa semoga dapat jodoh yang baik dan cantik”
Sambil manggut-manggut si malaikat berkata “berarti kamu harus melakukan B yang ketiga”
“apa itu malaikat???” tanya si kaya penasaran.
“B yang ketiga adalah Bercermin” jawab malaikat sambil menginggalkan si kaya
Hehehe tentu asal-asalan aja ini cerita. Apapun hasilnya tentu harus bersyukur setelah melakukan dengan maksimal.

“Bersyukur itu” kata Peterson & Seligman dalam sebuah tulisannya “bisa diasumsikan sebagai keutamaan yang mengarahkan individu dalam meraih kehidupan yang lebih baik”.
Bersyukur = berusaha ke yang lebih baik.
Mau protes?
Sudah deh..pilihan anda cuma 2. Bener atau bener banget!


Bersyukur Itu....... berdoa dan mendoakan
Akhirnya, dengarlah sebuah doa yang terharap. Kawanku.
Saya dengar sendiri. Doanya saya juga masih ingat. Seperti ini lah kurang lebihnya.

“Tuhan, lulusku tertunda sekian lama. Tetapi aku bersyukur Tuhan, setidaknya dalam proses pembelajaranku aku mulai mengenal sahabat baik, kakak-kakak yang membina, bahkan aku bisa ke tempat-tempat luar biasa yang memang sangat kuinginkan, bisa tersadar dari bahaya mencontek, dan  pengalaman-pengalaman lain yang nilainya sangat mahal. Tuhan dalam hitungan setiap minggu aku harus menunggui orang tuaku yang harus chek kesehatan. Sakit yang diderita orang tuaku membuat beban hidup terasa lebih berat. Tapi aku masih bersyukur Tuhan, disaat itu Engkau menghadirkan puluhan sahabat yang setia dan peduli dengan keadaanku. Saat aku tidak ada kendaraan transport untuk berangkat, tiba-tiba ada saja kawan yang meminjamkan motor, saat aku harus menginap di hospital maka teman-teman bergantian datang menemaniku. Tahu-tahu beban dan kesepianku terasa sangat berkurang. Bahkan Engkau juga hadirkan seorang yang tiba-tiba menyapaku dan menceritakan bahwa apa sakit dan beban yang dideritanya jauh lebih berat namun dia tetap terlihat semangat.

Tuhan..berikanlah kebahagiaan orang-orang yang telah mendermakan kepedulian terhadapku, berikanlah cinta kasihMu kepada mereka.
Tuhan rasa-rasanya aku juga sedang jatuh cinta. Ada seorang wanita yang menarik yang membuatku terfikir tentangnya. Apakah dia memikirkanku juga? Apakah dia akan menyukaiku juga? Ah..tapi apapun yang terjadi, aku tahu Engkau selalu Memikirkan dan tetap Menyukaiku. Trimakasih Tuhan."

Tidak perlu ditanyakan apakah cerita dan doa itu benar. Karena ada laki-laki diluar sana benar-benar telah melakukannya, karena dia mungkin tahu bersyukur itu berdoa dan mendoakan.


Bersyukur itu..........adalah orang-orang seperti kita.
.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2 comments:

  1. Menginspirasi mas, sekarang lagi butuh-butuhnya Point "Bersyukur"

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya hanya mencoba menginspirasi untuk diri saya sendiri,,,syukur bila ada orang lain yg ikut merasakan juga.

      Delete

apa saran anda?