Bersyukur
itu......sangat menguntungkan
Yup...tepat
tulisan yang anda baca. Syukur itu sangat beruntung. Lah...belum apa-apa kok sudah beruntung? Ditambah
sangat lagi.
Ketahuilah
kawan. Saya, anda sebenarnya adalah orang yang sangat beruntung. Entah dalam karir,
dalam spiritualitas, dalam kehidupan sehari-hari, dan apapun. Tidak percaya?
Jika pas membaca
tulisan ini kita masih bisa beribadah dengan baik entah karena tempat ibadah
yang mudah, entah karena anda tidak sedang mengalami kesengsaraaan karena
penjara, perang, penyiksaan, diskriminasi, bahkan sampai kelaparan berarti anda
lebih beruntung daripada kurang lebih 700 juta orang di dunia.
Bila kita sekarang mempunyai tabungan di bank dan beberapa lembar uang di dompet, maka anda lebih kaya dari 4 milyar penduduk di bumi (jumlah penduduk bumi kurang lebih 6,9 milyar).
Belum cukup? Ok.. bila hari ini anda masih bisa membaca apa yang saya tulis (ya jelas, kalau tidak bisa mana mungkin bisa buka FB hehe), maka anda lebih beruntung daripada ratusan juta orang di Bumi.
Bila kita sekarang mempunyai tabungan di bank dan beberapa lembar uang di dompet, maka anda lebih kaya dari 4 milyar penduduk di bumi (jumlah penduduk bumi kurang lebih 6,9 milyar).
Belum cukup? Ok.. bila hari ini anda masih bisa membaca apa yang saya tulis (ya jelas, kalau tidak bisa mana mungkin bisa buka FB hehe), maka anda lebih beruntung daripada ratusan juta orang di Bumi.
Kalau
tidak beruntung mana mungkin semua agama menganjurkan untuk bersyukur. Lihat
agama islam dengan ucapan hamdallah, lihat nasrani dengan puji tuhan, dan
agama-agama lain dengan cara-caranya sendiri. Bahkan dalam islam, syukur
merupakan prioritas kelas wahid. Saat sholat surat yang pertama diucapkan, ayat
pertama adalah ucapan syukur (hamdallah) baru doa doa permintaan. nah syukur
dulu, baru minta.
Sudah
percaya kan? Belum apa-apa anda sudah beruntung. Apalagi bila bersyukur. Karena
bila bersyukur Tuhan menjanjikan lebih banyak nikmat. Ya, ini janji Tuhan lho
yang termaktub dalam sebuah kitab, bukan janji saya.
Bersyukur
itu...Menyehatkan dan berpahala
Alkisah
ada seorang kaya yang tidak mau bersyukur dan suka mengeluh ditambah lagi
pelit. Suatu hari dia bermimpi bertemu dengan malaikan dan dikabarkan bahwa
orang seperti itu tidak akan mendapat pahala dan masuk neraka. Setelah tersadar
si kaya itu sangat ketakutan. Dia mulai bersyukur dengan apa yang dimiliki,
rajin berbagi dan tidak mengeluh lagi. Di malam lain dia bermimpi lagi, bertemu
malaikat lagi. Ditanyalah malaikat.
“wahai
malaikat apakah dengan tidak mengeluh ini aku sudah bisa masuk surga?”
“belum
bisa” kata malaikat.
“selain
tidak mengeluh, aku sudah menambah rasa syukurku dengan berbagi, apakah itu
bisa membuatku masuk surga?”
“tetap
belum bisa“ balas malaikat lagi.
“aku
juga sudah tidak tamak dan cukup dengan apa yang aku punya? Kalau amal itu
bagaimana? Apa sudah bisa membuatku masuk surga”
“sekali
lagi...tetap belum bisa!” Jawab malaikat tegas
“lalu
apa yang harus kulakukan malaikat?” kata si kaya itu mulai putus asa karena
semua kebaikan yang dilakukan belum bisa membuatnya masuk surga.
Dengan
nada kesal malaikat akhirnya menjawab ketus “kalau mau masuk surga ya harus
mati dulu..gitu aja tanya!!”
He.he
tentu hanya cerita fiktif saja.
Sebuah
Fakta diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal
Applied Psychology: Health and Well-Being. Bahwasanya bila sebelum tidur kita
menyukuri hal-hal yang terjadi maka kita akan cepat tidur dan mendapatkan tidur
yang sehat. Bahkan pada tahun 1995, sebuah studi yang dipublikasikan dalam
American Journal of Cardiology menunjukkan bahwa apresiasi dan emosi positif
dapat dikaitkan dengan perubahan variabilitas detak jantung. Dan hal ini
dianggap bermanfaat dalam terapi pengobatan hipertensi dan mengurangi
kemungkinan kematian mendadak pada pasien gagal jantung kongestif dan penyakit
jantung koroner. Nah lho.....
“Sesuatu
yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan
yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya
Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala
akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.“ (QS. 3:145)
Bersyukur
= sehat + berpahala? Terbukti!!!!
Bersyukur
itu.... berusaha menjadi lebih baik.
Inilah
konsep yang sering salah kaprah yang dianut banyak orang. Bersyukur hanya
diartikan nrimo saja
namun tidak ada perjuangan untuk lebih baik. Padahal tahapan syukur itu ada
setelah kerja keras kita lakukan. Maksudnya setelah kita kerja semaksimal
mungkin dan mendapat hasil, maka itulah yang hars disyukuri apapun hasilnya.
Bukannya belum apa-apa sudah
nrimo dan menyerah kemudian dengan seenak jidatnya bilang ke
orang-orang bahwa dia begini karena bersyukur. Syukur itu menurut Akbar
Zainudin dalam bukunya Man Jadda Wajada berasal dari bahasa arab syakara
yang berarti membuka diri, membuka hati dan fikiran untuk mendapat pencerahan
dari berbagai sumber. Bagaimana mungkin sekedar nrimo tanpa berusaha disebut
pencerahan?
Suatu hari
si kaya yang ternyata jomblo bermimpi. Dalam mimpinya dia bertemu lagi
dengan malaikat. (kok lagi lagi si kaya dan si malaikat? Biarin toh ini tulisan
saya, bukan tulisan anda). Kemudian si kaya menyampaikan
“wahai
malaikat saya jomblo, saya pusing dengan keaadaan saya dan ingin menikah”
“bisa..tapi
kamu harus belakukan 3B.”
“Apa
saja malaikat?” tanya si kaya
“B yang
pertama, Berusaha” jawab malaikat
“semua
usaha sudah saya lakukan malaikat, tapi masih sulit juga.”
“Ok..berarti
kamu harus melakukan B yang kedua, Berdoa” lanjut malaikat
“wah..bukan
berarti sombong, namun setiap malam setiap sholat saya berdoa semoga dapat
jodoh yang baik dan cantik”
Sambil
manggut-manggut si malaikat berkata “berarti kamu harus melakukan B yang
ketiga”
“apa
itu malaikat???” tanya si kaya penasaran.
“B yang
ketiga adalah Bercermin” jawab malaikat sambil menginggalkan si kaya
Hehehe
tentu asal-asalan aja ini cerita. Apapun hasilnya tentu harus bersyukur setelah
melakukan dengan maksimal.
“Bersyukur
itu” kata Peterson & Seligman dalam sebuah tulisannya “bisa diasumsikan
sebagai keutamaan yang mengarahkan individu dalam meraih kehidupan yang lebih
baik”.
Bersyukur
= berusaha ke yang lebih baik.
Mau
protes?
Sudah deh..pilihan anda cuma 2. Bener
atau bener banget!
Bersyukur
Itu....... berdoa dan mendoakan
Akhirnya,
dengarlah sebuah doa yang terharap. Kawanku.
Saya dengar sendiri. Doanya saya juga masih ingat. Seperti ini lah kurang lebihnya.
Saya dengar sendiri. Doanya saya juga masih ingat. Seperti ini lah kurang lebihnya.
“Tuhan,
lulusku tertunda sekian lama. Tetapi aku bersyukur Tuhan, setidaknya dalam
proses pembelajaranku aku mulai mengenal sahabat baik, kakak-kakak yang
membina, bahkan aku bisa ke tempat-tempat luar biasa yang memang sangat
kuinginkan, bisa tersadar dari bahaya mencontek, dan
pengalaman-pengalaman lain yang nilainya sangat mahal. Tuhan dalam hitungan
setiap minggu aku harus menunggui orang tuaku yang harus chek kesehatan. Sakit
yang diderita orang tuaku membuat beban hidup terasa lebih berat. Tapi aku
masih bersyukur Tuhan, disaat itu Engkau menghadirkan puluhan sahabat yang
setia dan peduli dengan keadaanku. Saat aku tidak ada kendaraan transport
untuk berangkat, tiba-tiba ada saja kawan yang meminjamkan motor, saat aku harus
menginap di hospital maka teman-teman bergantian datang menemaniku. Tahu-tahu
beban dan kesepianku terasa sangat berkurang. Bahkan Engkau juga hadirkan
seorang yang tiba-tiba menyapaku dan menceritakan bahwa apa sakit dan beban
yang dideritanya jauh lebih berat namun dia tetap terlihat semangat.
Tuhan..berikanlah
kebahagiaan orang-orang yang telah mendermakan kepedulian terhadapku,
berikanlah cinta kasihMu kepada mereka.
Tuhan
rasa-rasanya aku juga sedang jatuh cinta. Ada seorang wanita yang menarik yang
membuatku terfikir tentangnya. Apakah dia memikirkanku juga? Apakah dia akan
menyukaiku juga? Ah..tapi apapun yang terjadi, aku tahu Engkau selalu
Memikirkan dan tetap Menyukaiku. Trimakasih Tuhan."
Tidak
perlu ditanyakan apakah cerita dan doa itu benar. Karena ada laki-laki diluar sana
benar-benar telah melakukannya, karena dia mungkin tahu bersyukur itu berdoa dan mendoakan.
Bersyukur
itu..........adalah orang-orang seperti kita.
.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Menginspirasi mas, sekarang lagi butuh-butuhnya Point "Bersyukur"
ReplyDeletesaya hanya mencoba menginspirasi untuk diri saya sendiri,,,syukur bila ada orang lain yg ikut merasakan juga.
Delete