Saya sangat tertarik ketika membaca salah
satu blog yang bersumber dari salah satu media koran yang cukup ternama di
Indonesia. Dalam artikel itu tertulis “BELAJAR JUJUR DARI WARUNG KEJUJURAN
KPK”.
Tentang warung kejujuran.
Warung yang didirikan oleh M. Yassin saat
itu, wakil ketua KPK di bidang pencegahan saat itu. Warung itu hanya berupa dua
rak yang terisi barang dan harga-harga sesuai dengan barang yang
diperdagangkan. Diantara rak dan tembok tertulis
"WARUNG KEJUJURAN ADALAH WARUNG TANPA
PENJAGA,SILAKAN AMBIL BARANG YANG ANDA KEHENDAKI. TARUH UANG DI KOTAK UANG,
AMBIL SENDIRI UANG KEMBALIAN ANDA JIKA ADA". Tidak hanya satu warung, tapi
beberapa. Cukup berkembang sih awalnya, walaupun cerita akhirnya beberapa
warung merugi.
Cukup menyedihkan, tapi menggelikan juga
he,e,e,e
Ok... saya tidak akan berlarut-larut
membahas masalah untung-rugi. Saya lebih tertarik membahas pendirian warung
kejujuran tersebut. Ternyata niatan mendirikan warung kejujuran milik KPK ini
untuk melatih kejujuran kepada masyarakat pada umumnya, dan lingkup kecilnya untuk
menguji kejujuran karyawan.
Disinilah saya tertarik, bener-bener tertarik,,,,Pendiri
warung menginginkan ada proses belajar untuk menjadikan karyawan-karyawannya
jujur. Maksud pendiri warung KPK mungkin seperti ini “lha wong karyawan Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi masa
orang-orang gak jujur?” makanya didirikan warung jujur itu. Untuk belajar jujur
bagi karyawan-karyawannya.
Cerita akhirnya,,,oops..enggak usah
dibahas,,! Dasar manusia! Saya doakan walaupun rugi, tapi suatu hari akan ada
1,2,3 atau mungkin malah semua karyawan anda menjadi pribadi-pribadi yang
jujur. Siapa tahu, toh Tuhan selalu membalas niatan baik hamba-hambaNya. He,e,e
Yang saya tekankan... “belajar jujur”.
“Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada
hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah
memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga)
karena mereka selalu berdusta.” (QS. AT Taubah: 77)”
Allahualam….
semurni apapun niatnya itu, ingat kawan-kawan ketidakjujuran pasti bakal merugikan. Tentu teladan kita telah mencontohkan hasil jerih payahnya ketika kejujuran selalu terhias di setiap kalimat-kalimatnya. Tentu kita semua tidak akan terkejut ketika semua orang- orang di depannya berkata "benar", saat beliau berkata, “ wahai bani fihr, wahai Bani ady...! apa pendapat kalian jika kukabarkan bahwa dilembah ini ada pasukan kuda yang mengepung kalian, apakah kalian percaya kepadaku?” (Al-bukhori meriwayatkan dari Ibnu Abbas)
semurni apapun niatnya itu, ingat kawan-kawan ketidakjujuran pasti bakal merugikan. Tentu teladan kita telah mencontohkan hasil jerih payahnya ketika kejujuran selalu terhias di setiap kalimat-kalimatnya. Tentu kita semua tidak akan terkejut ketika semua orang- orang di depannya berkata "benar", saat beliau berkata, “ wahai bani fihr, wahai Bani ady...! apa pendapat kalian jika kukabarkan bahwa dilembah ini ada pasukan kuda yang mengepung kalian, apakah kalian percaya kepadaku?” (Al-bukhori meriwayatkan dari Ibnu Abbas)
"selalu benar yang engkau katakan
wahai rasul, saya pun sampai kapanpun tak meragukanmu!!!!"
Memang selalu ada rintangan ketika akan
melakukan hal terpuji. Banyak sekali. Seorang koki harus siap terkena pisau,
meringis pedih ketika untuk mengiris sesuatu dan siap menerima cemooh bila
masakan tidak lezat, seorang penyelam harus siap tenggelam dan tertawan rasa
asin pahitnya air untuk sekedar bisa melihat indahnya isi samudra, dan kita
juga harus siap berdarah akibat tertusuk lancipnya jarum ketika belajar
menjahit kain. Selalu ada rintangan, kesakitan, peluh, dan halangan. Begitu
juga dengan kejujuran,,, selalu ada rintangan.
Tetapi apakah lantas rintangan dan
halangan itu membuat kita mundur? Apakah peluh dan kesakitan membuat kita tidak
mau belajar? Apakah kita lebih memilih berdiam dan berbohong atau bahkan
melarikan diri? cieeh kata-katanya
Jangan-jangan anda
termasuk yang lebih memilih berdiam dan berbohong dan melarikan diri? Saya
kata, Innalillahi wainna ilaihi rojiun. (jangan-jangan saya juga yang termasuk ne...
istighfar..istighfar..istighfar). InsyaAllah saya pun sedang sangat tertarik
untuk belajar.
“Orang yang berbohong itu sentiasa ingin
melarikan diri sedangkan tiada seorang pun yang mengejarnya. namun orang yang
benar itu berani seperti singa” (Goethe)
Kawan..kita adalah orang-orang islam. Kita
mempunyai senjata. Kita mempunyai keberanian untuk belajar mengatakan
kebenaran. Walaupun ada rasa sakit memang , dan hal yang mungkin tidak mudah
kita terima. Tetapi jangka panjangnya akan ada kemanfaatan yang besar,
kemenangan besar tentunnya.
Kalau ingin tahu kabar baik lainya.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah
memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan
barangsiapa menta’ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar.” (QS.Al-Ahzab:70-71)
Subhanallah..
Walaupun sering teriris pisau, bila kita
tetap melakukan cara yang benar profesional dan tanpa kedustaan, kita bisa kok
menjadi seorang pemasak yang handal insyaAllah.
Walaupun sering terteguk air asin nan
pahit, tapi bisa kok menjadi seorang penyelam yang profesional bila tetap
melakukan dengan cara yang benar,dan tentu tanpa kedustann InsyaAllah.
Walaupun jari sering tertusuk jarum, bila
kita tetap belajar dan melakukan dengan cara-cara yang benar,profesional dan
(sekali lagi) tanpa kedustaan, kita pun pasti bisa menjadi "penjahit"
dengan karya-karya yang diakui InsyaAllah.
Apapun itu...Dengan kita jujur dan
mengatakan kebenaran, sekali lagi, Allah SWT telah menjanjikan kemenangan
besar.
………………………………….
Kembali ke "apa yang ingin saya
sampaikan". belajar jujur.
Kok belajar??
Yah...tentu masih dalam tahap belajar dulu. Kan sudah pernah disampaikan di catatan sebelumnya....bahwa saya adalah orang yang masih penuh dengan hal tidak baik,
namun berusaha menyampaikan yang baik serambi menjadi lebih baik.
Apakah anda tidak menginginkan? Saya kok
tidak yakin kalau anda tidak menginginkan. hehe
Next : Cerita tentang kejujuran 3 (end)
Next : Cerita tentang kejujuran 3 (end)
No comments:
Post a Comment
apa saran anda?