Thursday, July 12, 2012

Cerita tentang kejujuran 3 (end)



wahai ibu, aku tidak mau melakukan ketidakjujuran pada waktu ramai maupun sunyi. Aku yakin, Allah tetap selalu mengawasi apa yang kita lakukan setiap saat,”.. Adalah ucapan seorang gadis penjual susu yang tidak menyetujui kengininan ibunda tercinta ketika sang ibunda menyuruhnya untuk  mencampur susu dengan air agar keuntungan berlipat. Kemudian..

___
Ok...ketemu lagi dengan (tulisan) saya hehe
Melengkapi dua catatan sebelumnya
Ini adalah catatan akhir, pengakhiran dari yang saya tulis tentang kejujuran. Memang dari catatan-catatan lain.

Anggap saja saya memang ingin sekali menjadi orang jujur. (Nadanya seperti saya memang orang yang sangat tidak jujur ya? T_T ). Cerita inii mungkin sudah banyak yang tahu, tentang penjual susu dan Umar Ra. Ok tidak perlu banyak-banyak intro_nya, pemerannya nunggu lama! Kecapean ntar hehe
___



Kemudian..

“Bu, meskipun tidak ada seorang pun yang melihat dan mengetahui kita mencampur susu dengan air, tapi Allah tetap melihat. Allah pasti mengetahui segala perbuatan kita serapi apapun kita menyembunyikannya,”

Subhanallah, tutur kata  yang membuat  khafilah Umar ra  yang pada saat itu tidak sengaja mendengar percakapan kedua insan tersebut menjadi terkagum-kagum dan memutuskan menikahkan anaknya dengan gadis itu. Sungguh indah, indah sekali. Sang gadis penjual susu sudah benar-benar faham konsep kejujuran. Didalam hatinya sudah tertanam rasa takut akan Allah SWT. Sudah ada semacam software yang memprogram untuk senantiasa bertindak dalam kebenaran, dan gadis penjual susu itu tahu bahwa Allah akan melihat perbuatan apapun yang dikerjakanya

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam diatas 'Arsy. Dia mngetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Alloh Maha Melihat apa yang engkau kerjakan (QS Al-Hadid : 4) 
Subhanallah..
                                                               ...........
Saya tertarik dengan profil Abdullah bin Abi Quhafah, atau sering kita mendengar dengan sapaan Abu Bakar ra. (ngomong-omong, dari kemarin kok apa-apa pasti tertarik -_-)

Eish...ganggu saja...Ok kembali ke Abu Bakar ra.
Gelar yang diberikan Rasulullah karena beliau masuk Islam dengan cepat. Abu Bakar ra juga termasuk  assaabiquunal awwaluun, yakni golongan pertama yang masuk islam. Rasulullah juga menggelarinya Ash Shiddiq yang berarti amat membenarkan. Beliau selalu membenarkan Rasullulah dan berkata benar. Pantas gelar Ash Shiddiq untuk beliau.

Dan saya rasa Rasulullah sangat bersyukur Allah menakdirkan Abu Bakar menjadi teman dan saudara seiman. Coba kita bayangkan.. siapa yang tidak bersyukur dan gembira setelah Rasulullah SAW mengatakan bahwa dirinya adalah utusan Allah dan ingin mengajak Abu Bakar ke jalan kebaikan. Dan tanpa loading, dan meneliti apa yang disampaikan Rasullulah SAW, Abu Bakar pun langsung masuk Islam.

Sangat tidak aneh bila tidak ada seorangpun yang ada diantara kedua gunung di Mekkah yang merasa gembira melebihi kegembiraan beliau Rasullulah SAW. Sungguh luar biasa , di tengah-tengah kacaunya moral Bangsa Arab pada saat itu masih terdapat insan yang berdiri kuat dengan panji islam bagai fondasi awal suatu bangunan yang tahan akan guncangan.

Tepat... sebuah fondasi awal yang kuat, salah satu adalah Abu bakar, hamba yang bertakwa, hamba yang membenarkan. Dan di awal berdiri, Allah memilih hamba-hamba yang senantiasa berkata benar dan membenarkan panji-panji Islam.

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. az-Zumar: 33).
                                                   ...................................
“Political & Economic Risk Consultancy” (PERC). Sebuah lembaga yang berbasis di Hongkong. Sebuah lembaga mendata tingkat korupsi untuk negara yang memiliki kemajuan ekonomi cukup pesat di kawasan Asia Pasifik dalam  beberapa tahun terakhir. Dan Indonesia termasuk negara yang memiliki kemajuan ekonomi cukup pesat. Mari kita sedikit berbangga,  ternyata negara kita tercinta adalah negara yang mengalami perkembangan ekonomi sangat pesat. Wow...wow...wow

Tapi sebenarnya bukan maksud saya untuk menginfokan masalah perkembangan ekonomi.

Ok..... saya lanjutkan. Di dalam data PERC tahun 2010 ternyata Negara Indonesia menduduki peringkat peringkat pertama untuk negara terkorup di Asia Pasifik. Peringkat pertama. Dan seharusnya itu membuat kita prihatin. Apalagi Indonesia adalah Negara dengan populasi Islam terbesar di Asia Pasifik. Bahkan dunia. Astaghfirullah... T_T

Apakah yang salah?
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan imam Bukhahri dan Muslim, Rasul Saw. bersabda :
"Wajib atas kalian untuk jujur, sebab jujur itu akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan jalan ke sorga, begitu pula seseorang senantiasa jujur dan memperhatikan kejujuran, sehingga akan termaktub di sisi Allah atas kejujurannya. Sebaliknya, janganlah berdusta, sebab dusta akan mengarah pada kejahatan, dan kejahatan akan membawa ke neraka, seseorang yang senantiasa berdusta, dan memperhatikan kedustaannya, sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta" (HR. Bukhari-Muslim dari Ibnu Mas'ud)

Saya tidak akan membahas terlalu banyak. Yang jelas ketika akan membahas masalah korupsi atau kejahatan lainya pasti yang baca hadist diatas akan tahu asal muasal penyebabnya.

Dusta akan mengarah pada kejahatan”.

Dusta teman-teman.
Berbohong, tidak berkata benar, tidak jujur dan apalah jenisnya akan membawa ke arah kejahatan. Sekali kita tidak jujur, maka akan membawa ke “ketidakjujuran” yang lainya. Dan ketika saya mulai berfikir mulai akan hilangnya kejujuran dalam sebuah individu, komunitas, masyarakat, ataupun sebuah negara, sebagai seorang muslim, sebagai seorang yang bertaqwa, mari kita lantangkan “saya tidak akan berdusta! akan berkata benar! Dan saya akan bertindak benar!”. Mari kita bersama-sama menjadi fondasi, walaupun akan berat. Mari kita tunjukkan sesuatu yang benar. Mari kita pupuk dalam hati kita sifat layaknya gadis penjual susu.

Kita tidak perlu beralasan, “ah,,,pantaskah aku”, ataupun “wah belum jadi orang baik” dan ataupun “belum waktunya dipercaya”, karena tidak perlu menjadi hebat untuk mengawali sesuatu, tapi mari awali untuk menjadi hebat.


Dan........setelah alhamdulillah terucap karena sudah terbaca semua, mari awali mulai dari kita untuk kehidupan penuh dengan kejujuran dan kebenaran. Mari melangkah untuk........Bismillah.

“Wahai orang-orang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan jadilah kamu (hidup) bersama orang-orang yang jujur” (QS Attaubah.: 119).

No comments:

Post a Comment

apa saran anda?