Saturday, February 28, 2015

The Power Of Giving_Part III

Bismillah ir-Rahman ir-Rahim
Barang siapa meminjami (menginfakkan) Allah dengan pinjaman baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepadaNyalah kamu dikembalikan (QS.Al Baqarah :245)

Ingat! Allah mengatakan “dengan banyak”. Bila parameternya 1-10, berarti banyak itu lebih dari setengah bukan? Kalau tidak 6, ya 7, atau 8, bisa 9, dan 10. Ok misal kita ambil 6 atau 7 sajalah. Berarti setiap angka atau hal baik yang kita berikan, maka akan terbalaskan 6 atau 7 kali lipat bukan? 

Contohnya..
  • 1 senyuman yang kita infakkan tentu akan terbalas 6 atau 7 senyuman tulus juga.
  • 100 makan yang kita berikan kepada yang membutuhkan maka akan terbalas 600 atau 700 makanan yang kita terima atau bila kita sehari makan 3 kali berarti 2.33 hari kedepan kita tercukupkan.
  • 100.000 uang yang kita sedekahkan, maka akan terbalas 600.000 atau 700.000 yang akan masuk di kantong.

Coba kita tanya pada diri sendiri 
  • Bahagia tidak bila kita berjalan dan di jalan orang-orang tersenyum terhadap kita? 
  • Khawatir tidak bila makan kita untuk berhari-hari kedepan sudah terjamin Allah?
  • Dan bayangkan di kantong kita terkeluarkan 100.000 ribu lalu terganti 600.000 atau 700.000 ribu?
Namun biasanya orang-orang ngeyel akan bilang “tidak mau ah! Nanti dianggap aneh kalau disenyumin orang terus, tidak mau ah! Saya tidak hobi makan, Tidak mau ah, tidak mungkin uang bisa muncul seperti itu.”

Hoey!!! Itu bukan saya yang menjanjikan,he.he. Tapi Tuhan yang menjaminMu dan menciptakanMu! Walaupun saya akui meski dalam kadar yang sama, balasannya mungkin berbeda. Mungkin berupa kesehatan, keselamatan, kebahagiaan. Eh jangan salah..itu juga sangat mahal, tidak ada orang bener yang mau menjual kebahagiaan, keselamatan dan kesehatannya. 

Apa yang saya tulis hanya logika sederhana saja. Yaaaa..kalau masih ngeyel , baiklah semoga yang anda harapkan tercapai. “semoga sering dimarahin, tidak disenyumin, kelaparan terus, dan miskin tidak nambah-nambah uangnya” mau? He.he.he

Sudah banyak hal-hal ajaib yang terjadi ketika jiwa ini ingin berbagi. Sebuah hukum kasualitas! Begitulah yang dikatakan Bang Ippo Satosa pengarang buku tujuh keeajaiban rezeki. Bahwa sesuatu pasti berbalas, apalagi sedekah. Dan sedekah terbaik menurutnya, adalah saat kita mempunyai namun enggan mengeluarkan.

Kembali ke cerita di Blog sebelumnya, Alhamdulillah sang suami sudah membuktikan. Anda?

……………

Dalam sebuah riwayat ketika perang tabuk Rasulullah SAW pernah menyeru kepada pengikut dan sahabatnya untuk menyedekahkan harta yang dimiliki sesuai dengan kemampuannya. Dua sahabat Rasul, Umar RA dan Abu Bakar RA segera kembali ke rumah masing-masing untuk melaksanakan seruan. Umar yang terkenal dengan dermawannya segera mengambil setengah dari semua hartanya untuk disedekahkan atas niat Allah, selain itu Umar juga ingin sekali-kali melebihi apa yang disedekahkan Abu Bakar, karena dalam kehidupan Umar tidak pernah mengalahkan Abu Bakar dalam hal bersedekah. 

Dengan wajah gembira Umar segera menghadap Rasul dan menyerahkan setengah hartanya. Saat ditanya Rasul apa yang ditinggalkan untuk keluarganya, jawab umar setengah dari kekayaannya yang lain. Umar sangat optimis kali inilah dia yang menang. "Gue pasti ngalahin Abu Bakar" Mungkin begitu bahasanya

Namun apa yang terjadi kemudian?

Datanglah Abu bakar dengan membawa hartanya. Ketika ditanya, ternyata semua hartanya telah disumbangkan, dan jawaban yang mungkin kita sudah sering mendengar atau membacanya terucap dengan indah melalui lisannya “Saya meninggalkan Allah dan Rasul_Nya kepada mereka”. Beberapa pendapat mengatakan bahwa arti kalimat ini adalah bahwasanya Abu Bakar yakin akan balasan dalam bentuk keberkahan dari Allah SWT atas apa yang dilakukannya.

Lalu memang sekaya apa sih Abu bakar? Dengan hoby sedekah yang aneh ini ternyata :
  • Konon Abu bakar tidak hanya sekali menginfakkan semua hartanya, harta itu ternyata melebihi apa yang disedekahkan umar, dan disetiap sedekah, Umar tidak pernah bisa menandingi sedekah Abu bakar.
  • Abu bakar pernah membebaskan budak seharga 40.000 dirham atau bila dirupiahkan senilai kurang lebih 6,8 milyar
  • Diantara sahabat, Umar  adalah sahabat Nabi yang etos kerjanya paling besar dan sangat kaya, namun walaupun Abu bakar menginfakkan hartanya semua, ketika harta Abu Bakar habis dan bekerja lagi untuk mendapatkan harta-harta itu,  dan dibandingkan lagi dengan kekayaan Umar, ternyata total kekayaan Umar tidak pernah bisa menandingi kekayaan abu bakar.

Sebelumnya, dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf bila apa yang saya sampaikan seakan-akan membanding-bandingkan dan seakan akan Abu Bakar lebih “wah” daripada Umar. Bukan… Saya yakin mereka berdua adalah dua orang luar biasa yang sangat mencintai dan dicintai Rasulnya.

Mereka berdua pasti punya kelebihan-kelebihan yang berbeda yang unggul disetiap bidangnya, cuma khusus kali ini saya hanya ingin mengingatkan dan mengajak diri sendiri agar lebih mau untuk terus memberi, berbagi, dan berkontribusi secara totalitas, dan saya ingin terus meyakinkan diri sendiri bahwa Tuhan, Allah yang Maha Kaya akan membalas apapun yang kita berikan. Entah dengan ikhlas, ataupun belum ikhlas.

Ngomong-ngomong masalah lkhlas ne
Sedekah itu harus, Dan tidak harus menunggu ikhlas! Lho…..?? Iya…! Sedekah itu harus ,dan tidak harus ikhlas! 

Sabar..! Jangan Protes dulu He.he
Baca dulu per paragraf di bawah 

1. Sholat. 
Tentu sholat Ibadah yang sangat penting. Sangat penting, tapi bila disambungkan dengan kemanfaatan terhadap orang secara langsung, tentu sulit dilihat. Mungkin ada, tapi mungkin juga kecil, seikhlas apapun niat kita. Hal itu karena efek terbesar dari sholat adalah meningkatkan kualitas ruhani dan spiritual kepada Allah SWT.

2. Puasa. 
Tentu juga ibadah yang sangat penting. Bahkan inilah ibadah yang Allah langsung yang akan meng_ganjarnya. Sangat penting, tapi bilapun disambungkan dengan kemanfaatan terhadap orang lain secara langsung, tentu sulit dilihat juga kan?. Iya..ada kok, tapi tidak secara langsung kan? Karena memang efek terbesar puasa adalah pelatihan diri untuk menahan nafsu duniawi.

3. Sedekah. 
Anggap saja anda tidak tulus, atau lebih buruk lagi, anda tidak ikhlas dan tidak tulus. Namun apa yang anda berikan pasti tetap akan memberi kemanfaatan untuk orang lain. Sebuah partai politik yang memberikan baju, mengadakan bantuan bencana, dan bantuan warga miskin dengan niatan agar partainya menang tanpa ada sedikitpun niatan untuk Allah pun, tetap bermanfaat untuk sesama. Minimal warga miskin yang tidak punya baju dan tidak punya rumah juga kesulitan makan menjadi hangat tubunya, tidak kepanasan dan kenyang perutnya. 
Bermanfaat tidak? Bermanfaat kan. 
Ikhlas tidak? Belum tentu 
Tulus tidak? Yah..apalagi ini. Saya garansi gak akan tulus he.he

So…kembali ke ikhas-ikhlasan tadi. Maksud saya :
Tetaplah memberi, tetaplah berbagi, tetaplah bersedekah walaupun tidak atau belum tulus dan ikhlas, serambi berdoa dan men_target untuk mencapai tahap pribadi yang penuh dengan ketulusan dan keikhlasan. 

Dengan apa yang kita berikan nantinya akan langsung bermanfaat entah apapun tujuannya, jangan khawatir.
Memberi tidak harus ikhlas dulu bro..
Kita aminkan saja....

Next : The Power Of Giving_Part IV

No comments:

Post a Comment

apa saran anda?